Naluri WANITA
Aku wanita.
Dia juga wanita.
Bahkan mereka juga
wanita.
Keturunan Hawa yang
dicipta menjadi
Peneman Adam
Punya naluri yang
kadang-kadang sukar diteka
Punya rasa yang sukar
diduga
Punya hati yang belum
pasti miliknya siapa
Yang pasti, pemilik
abadi ya Ilahi.
Wanita, aku dan airmata
Bukan tanda lemah
Tidak jua tunjuk lesu
Tapi airmata itu
menjatuh kerna ada rasa
Naluri yang punya pada wanita.
Wanita, aku dan harapan
Bukan angan-angan
Bukan suatu bebanan
Tapi kerna naluri
wanita
Agar yang diberi
harapan itu tegar
Kerana ada wanita
sebagai tunggak kekuatan
Wanita, aku dan
kenyataan
Walau pahit tetap
dijamah
Apatah lagi kelat pasti
dicicip
Itu rintangan kala
wanita perlu pasrah
Bila kenyataan jauh
dari harapan
Wanita, aku dan
kehidupan
Persis apa yang ingin
dimiliki
Sekali hatinya jatuh
dan terserah
Maka dia pasrah
Patuhnya dia pada
seorang Adam bergelar suami
Kasihnya dia pada
permata-permata kasih
Abdinya dia mengatur
layar bersama
Sang kelasi
Ombak bahkan badai
Teman berkelana
Agar tepiannya dapat
digapai
Lantas pepasir yang
mulus dapat dikaut
Sedang bebuih yang
memutih terkuis sama.
Mengukir kehidupan
bahagia hingga ke syurgawi
Wanita aku dan perasaan
Hati dan jiwa yang
selalu terasa
Firasat wanita punya
naluri wanita
Beza jua dengan naluri
lelaki
Perasaan itu bukan
mainan
Bukan juga ciptaan
Apatah lagi buatan
Sekali terdetik
dihatinya
Doa dan restu menjadi
titipan
Aku wanita
Dia juga wanita
Bahkan mereka juga
wanita
Kuatlah wanita agar
kekuatan itu
Dapat menambah kekuatan pendampingmu
Menjadi teman kala lemah
dan longlai
Penyambung nadi
hubungan hakiki
Nukilan kuindah J
Tiada ulasan:
Catat Ulasan