

PESONA CINTA-HIJJAZ
Kau siramkan wangian mawar putih
Kepada sebuah kenangan yang layu
Bisakah merubah detik-detik yang berlalu
Dari sekadar impian yang kaku
Jiwa terpaut menyaksi
Seribu pengorbanan dihulur
Cinta kasihan bersemi
Mengagung tak disedari
Diimpi tak pasti
Mengharap tak mendakap
Kesetiaan dijunjung
Rupanya tak ke hujung
Lilin yang menyala membakari dirinya
Buat menerangi insan yang memerlukan
Tanpa disedari diri sendiri sirna
Duka nestapa dibiarkan saja
Begini jadinya bila dihamba pesona cinta
Yang buta tak mengenal sebenar sifatnya
Cinta suci bukan untuk dinodai
Kasih jangan dikhianati
Lamarlah belas simpati
Kesucian cinta
Ikhlas tak diundang
Perliharalah...
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
HANYA TUHAN YANG TAHU
Ku pendamkan perasaan ini...
Ku rahsiakan rasa hati ini...
Melindungkan kasih yang berputik...
Tersembunyi di dasar hati...
Ku pohonkan petunjuk Illahi...
Hadirkanlah insan yang sejati...
Menemani kesepian ini...
Mendamaikan sekeping hati...
Oh Tuhanku...
Berikanlah ketenangan abadi...
Untukku menghadapi resahnya hati ini...
Mendambakan kasih insan yang ku sayang...
Dihati ini hanya tuhan yang tahu...
Dihati ini aku rindu padamu...
Tulus sanubari menantikan hadirmu...
Hanyalah kau gadis pilihanku...
Kerana batasan...
Adat dan syariah...
Menguji kekuatan...
Keteguhan iman...
Insan yang berkasih...
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Peterpan - Mungkin Nanti
Saatnya ku berkata mungkin yang terakhir kalinya
Sudahlah lepaskan semua kuyakin inilah waktunya
Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi
Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin saat semua disini
Dan bila hatimu termenung bangun dari mimpi2mu
Membuka hatimu yang dulu cerita saat bersamaku
Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi
Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin saat semua disini
Tak usah kau tanyakan lagi simpan untukmu sendiri
Semua sesal yang kau cari semua rasa yang kau beri
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
GERIMIS MENGUNDANG
Kusangkakan panas berpanjangan
ada gerimis, ada gerimis mengundang
Dalam tak sedar ku kebasahan
Pernah juga kau pinta perpisahan
Aku sangkakan itu hanyalah gurauan
Nyata kau serius dalam senyuman
Bukan sekejap denganmu
Bukan mainan hasratku
Engkau pun tahu niatku
Tulus dan suci
Senang benar kau ucapkan
Kau anggap itu suratan
Sikit pun riak wajahmu
Tiada terkilan
Hanya aku separuh nyawa
Menahan sebak di dada
Sedangkan kau bersahaja
Berlalu tanpa kata
Terasa diri amat terhina kau lakukan
Terasa diri amat terhina kau lakukan
Sia-sia kukorban selama ini
Jika kasihku, jika hatiku
Kau guris oh oh oh...
Dalam tak sedar ku menangis
Tiada ulasan:
Catat Ulasan